Mulai awal Mei 2006 , salah satu televisi swasta menyajikan program acara yan cukup spektakuler jika diukur dari hadiahnya. Bayangkan, dua miliar rupiah ! Peserta setiap saat dihadapkan pada pilihan. Mau duit apa kotak, ditawari lagi, apakah mau ditukar dengan hadiah yang ada di dalam tirai. Dan pilihan yang diambil akan sangat menentukan hadiahnya, bisa saja mobil tetapi bisa juga dapat sepatu bekas.
Pilhan yang cukup sulit tentunya, tetapi disitulah menariknya acara kuis ini.
Dari waktu ke waktu kita membuka mata pagi hari, sampai kita memejamkan mata kembali malam hari, kita dihadapkan pada berbagai pilihan, ya, hidup ini memang harus memilih. Pagi ini kita mau keramas atau tidak, memakai baju putih ataukah merah, celanana jeans ataukah model Loss-weight shirt. Langsung ke kampus ataukah kantor dulu atau pun menemui seseorang terlebih dahulu. Sarapan roti plus susu ataukah cuma nasi pake putih plus tempe dan tahu. Memang, hidup adalah pilihan. bahkan, kita bisa memilih hidup atau mati. kalu hidup adalah pilihan, kenapa kita tidak memilih yang enak atau yang nyaman saja ? Kalau bisa memilih senyum, kenapa mesti cemberut ? kalau bisa memilih tertawa, kenapa mesti menangis ? dan sebagainya. Hidup kita sangat ditetukan oleh pilihan kita, apakah hidup kita hari ini penuh dengan warna, kelabu, ataukah hitam kelam.
Menjadi apa kita dalam hidup ini juga suatu pilihan. Setelah lulus SMA, kita akan menyelesaikan studi hingga memperoleh gelasr sarjana. kemudian beke rja sebagai karyawan ataukah kita akan merintis usaha sendiri. Atau , pilihan lain yang jumlahnya tidak terbatas. tetapi, apapun pilihan kita, yang penting adalah upayakan pilihan yang kita kerjakan pada masa lampau akan mempengaruhi keadaan kita pada masa kini,dan apa yang kita persiapkan sekarang akan menentukan menjadi apa kita kelak.
Masa depan kita tidak tergantung pada nasib, tetapi nasib kita tergantung pada apa yang kita upayakan sekarang untuk mencapai seperti apa yang kita pilih, dan di dalam perkenan-NYa tentunya.
"Waktu masih muda saya ingin mengubah dunia, setelah tua saya ingin mengubah negara, lalu keluarga saya. Namun semuanya itu gagal. Akhirnya saya sadar Jika saya dapat mengubah diri saya sendiri dengan memberikan teladan, maka saya dapat mengubah keluarga dan dunia." by Bishop Anglican west minster Abbey
Hari ini kita belajar banyak bahwa sesuatu itu harus dimulai dari kita sendiri. Kalau ingin orang lain tersenyum, tersenyumlah terlebih dulu. Kalau ingin mengharap orang lain berubah ... kita harus berubah terlebih dahulu. Kalau kita isi hidup ini dengan pilihan yang penuh warna, berwarna lah dunia ini, seperti langit yang dihiasi pelangi. Mari kita buat pilihan hidup ini ... Yang penuh warna tentunya .. God Bless You
WELLCOME TO 1001 BUAH KATA

- Aolo Enddy Prastowo
- Saya ..... Saya lahir di bumi. Cuma orang biasa. Makan tiap hari pake tahu dan tempe. Paling makan enak sehari sekali .... maksudnya tempe dan tahu juga enak ... hehehe. Lumayan dari pada ga makan ... hehehe
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment